Kamis, 29 Juni 2017

Mekanisme Pertahanan Diri ( Defense Mechanism)

MEKANISME PERTAHANAN DIRI
(DEFENSE MECHANISM)

            Cemas (Anxiety) adalah reaksi terhadap perasaan “khawatir” akan terancam keamanan pribadinya (personal securitynya), dan anxiety akan selamanya berkecambuk dalam kehidupan seorang . Oleh karena itu, maka seorang  membutuhkan suatu mekanisme di dalam kepribadiannya untuk megatasi atau membebaskan dirinya dari perasaan tersebut.
 
Sigmund Freud yang merupakan  pendiri aliran psikoanalisis dalam bidang ilmu psikologi berpendapat apabila kebutuhan seseorang tidak terpenuhi maka dia akan mempertahankan dirinya. Freud menggunakan istilah Mekanisme Pertahanan Diri (Defence Mechanism) untuk menunjukkan proses tak sadar yang melindungi si individu dari kecemasan.

 CONTOH-CONTOH MEKANISME PERTAHANAN DIRI
(DEFENSE MECHANISM)

 a. Represi (repression)
Melupakan suatu pengalaman yang menyakitkan dengan giat dalam bidang sosial dan keagamaan
 Contoh :
Seorang perempuan muda menekan dan melupakan rasa marah pada adik perempuannya dengan banyak mengikuti kegiatan les di luar rumah.

b.   Penyangkalan (Denial)
Penolakan seseorang terhadap perasaan yang tidak menyenangkan dalam realitas eksternal.
Contoh :
seorang ibu tidak mau menerima bahwa anaknya terbelakang mental sehingga anak tersebut dititipkan pada saudaranya yang jauh.

c. Pembenaman Keinginan (Defence of Supression)
Keinginan- keinginan yang tidak diperoleh dibenamkan ke alam sadar sehingga keinginan tersebut tidak muncul.
Contoh:
Seorang suami ingin mengajak keluarganya liburan ke Luar negri tetapi karena kenaikan harga dolar menyebabkan anggaran yang telah disiapkan sebelumnya tidak mencukupi akhirnya dia membenamkan keinginannya.

d. Pemindahkan (Displacement)
Tanpa sadar individu untuk memuaskan kebutuhan implus “id” dengan menggantikan objeknya karena objek yang langsung memuaskan “id” itu tidak tersedia.
Contoh :
seorang anak yang dimarahi ibunya kemudian dia memukul adiknya atau menendang kucingnya.




e. Sublimasi ( Sublimation)
Pengalaman pemindahan individu yaitu implus id yang tidak dapat diterima karena larangan-larangan kesadaran ego sehingga dialihkan kepada hal-hal yang dapat diterima secara sosial.
Contoh :
Seorang pemuda dengan agresivitas yang tinggi menyalurkan energinya kepada kegiatan bantuan penyelamatan SARS

f. Proyeksi (Projection)
Usaha pertahanan ego yang memantulkan karakteristiknya yang tidak disenangi orang lain.
Contoh :
seorang murid tidak lulus lalu mengatakan gurunya sentimen kepada dia.

g. Identifikasi (Identification)
Usaha pertahanan ego untuk meredakan ketegangan melalui imitasi atau beridentifikasi dengan orang-orang yang dianggap lebih berhasil dalam memuaskan kebutuhannya.
Contoh :
seorang anak yang bersolek atau berdandan seperti ibunya.

h. Pembentukan Reaksi (Reaction Formation)
Mengimbangkan pemikiran dan perasaan yang menimbulkan kesamaan dengan cara bersikap dan berprilaku kebalikan dari pikiran dan perasaan yang sesungguhnya
Contoh:
seorang mahasiswa yang bersikap hormat secara berlebihan terhadap dosen yang sebenarnya tidak ia suka.

i. Rasionalisasi
Bentuk pertahanan ego yang menggantikan sesuatu yang tidak dapat diterima oleh kesadaran menjadi sesuatu yang dapat diterima oleh kesadaran.
 Contoh:
Seorang atlit membatalkan pertandingan olah raga dengan alasan sakit dan akan ada ujian di sekolahnya  padahal sebenarnya ia belum siap tanding dan takut kalah.

j. Intelektualisasi
Erat hubungannya dengan rasionalisasi tetapi intelektualisasi mereduksikan dalam bentuk objektif tanpa emosi dan dengan melibatkan intelektual dengan bahasa yang abstrak.
contoh: seorang anak balita bertanya kenapa bisa ada adik bayi dalam perut ibunya.

k.  Regresi
Regresi merupakan upaya untuk mundur ke tingkat perkembangan yang lebih rendah dengan respons yang kurang matang dan biasanya dengan aspirasi yang kurang.
Contoh ;
Anak yang sudah besar mengompol atau mengisap jarinya atau marah-marah seperti anak kecil agar keinginannya dipenuhi.

l. Fiksasi (fixation)
Keterpakuan pada tahap perkembangan tertentu walaupun dia seharusnya sudah berada pada tahan perkembangan selanjutnya ia tetap bertahan pada cara-cara yang lama karena ia takut gagal dalam mengatasi situasi yang baru.
Contoh :
Seorang anak yang terlalu bergantung kepada pembantunya, sehingga ketika ia pergi ke sekolah sendirian mangga timbul kecemasan sehingga dapat mengganggu akifitas belajarnya.

m. Penolakan
Orang yang menolak bergaul sebab takut orang lain mengetahui ketidakmampuannya.
Contoh:
Seorang wanita menolak lamaran setiap laki-laki karena ia sudah tidak perawan lagi.

n. Isolasi diri
Mengisolasikan dirinya supaya tidak timbul kenangan tentang peristiwa yang melukai perasaannya.
Contoh:
 seorang pelatih yang timnya mengalami kegagalan maka ia segera mengundurkan diri dan pindah ke kota lain.

Referensi :
Freud, A. (1937). The Ego and the Mechanisms of Defense, London: Hogarth Press and Institute of Psycho-Analysis.

Freud, S. (1894). The neuro-psychoses of defence. SE, 3: 41-61.

Freud, S. (1896). Further remarks on the neuro-psychoses of defence. SE, 3: 157-185.

Freud, S. (1933). New Introductory Lectures on Psycho-Analysis. London: Hogarth Press and Institute of Psycho-Analysis. Pp. xi + 240.

http://id.wikipedia.org/Sigmund_Freud


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pertumbuhan dan Perkembangan Anak

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK     Seorang anak bukan merupakan orang dewasa dalam bentuk kecil, karena ia mempunyai...