MEKANISME
PERTAHANAN DIRI
(DEFENSE
MECHANISM)
Cemas (Anxiety) adalah reaksi
terhadap perasaan “khawatir” akan terancam keamanan pribadinya (personal
securitynya), dan anxiety akan selamanya berkecambuk dalam kehidupan seorang .
Oleh karena itu, maka seorang membutuhkan suatu mekanisme di dalam
kepribadiannya untuk megatasi atau membebaskan dirinya dari perasaan tersebut.
Sigmund Freud yang
merupakan pendiri aliran psikoanalisis dalam bidang ilmu psikologi berpendapat apabila kebutuhan seseorang tidak
terpenuhi maka dia akan mempertahankan dirinya. Freud menggunakan
istilah Mekanisme Pertahanan Diri (Defence Mechanism) untuk menunjukkan proses
tak sadar yang melindungi si individu dari kecemasan.
CONTOH-CONTOH
MEKANISME PERTAHANAN DIRI
(DEFENSE
MECHANISM)
a. Represi (repression)
Melupakan suatu pengalaman
yang menyakitkan dengan giat dalam bidang sosial dan keagamaan
Contoh :
Seorang perempuan muda
menekan dan melupakan rasa marah pada adik perempuannya dengan banyak mengikuti
kegiatan les di luar rumah.
b. Penyangkalan (Denial)
Penolakan seseorang terhadap perasaan yang tidak
menyenangkan dalam realitas eksternal.
Contoh :
seorang ibu tidak mau menerima bahwa anaknya
terbelakang mental sehingga anak tersebut dititipkan pada saudaranya yang jauh.
c.
Pembenaman Keinginan (Defence of Supression)
Keinginan-
keinginan yang tidak diperoleh dibenamkan ke alam sadar sehingga keinginan
tersebut tidak muncul.
Contoh:
Seorang
suami ingin mengajak keluarganya liburan ke Luar negri tetapi karena kenaikan
harga dolar menyebabkan anggaran yang telah disiapkan sebelumnya tidak
mencukupi akhirnya dia membenamkan keinginannya.
d. Pemindahkan
(Displacement)
Tanpa sadar individu untuk memuaskan kebutuhan implus
“id” dengan menggantikan objeknya karena objek yang langsung memuaskan “id” itu
tidak tersedia.
Contoh :
seorang anak yang dimarahi ibunya kemudian dia memukul
adiknya atau menendang kucingnya.
e. Sublimasi ( Sublimation)
Pengalaman pemindahan
individu yaitu implus id yang tidak dapat diterima karena larangan-larangan
kesadaran ego sehingga dialihkan kepada hal-hal yang dapat diterima secara
sosial.
Contoh :
Seorang pemuda dengan
agresivitas yang tinggi menyalurkan energinya kepada kegiatan bantuan
penyelamatan SARS
f. Proyeksi
(Projection)
Usaha pertahanan ego yang memantulkan karakteristiknya
yang tidak disenangi orang lain.
Contoh :
seorang murid tidak lulus lalu mengatakan gurunya
sentimen kepada dia.
g. Identifikasi
(Identification)
Usaha pertahanan ego untuk meredakan ketegangan
melalui imitasi atau beridentifikasi dengan orang-orang yang dianggap lebih
berhasil dalam memuaskan kebutuhannya.
Contoh :
seorang anak yang bersolek atau berdandan seperti
ibunya.
h. Pembentukan Reaksi
(Reaction Formation)
Mengimbangkan pemikiran dan perasaan yang menimbulkan
kesamaan dengan cara bersikap dan berprilaku kebalikan dari pikiran dan
perasaan yang sesungguhnya
Contoh:
seorang mahasiswa yang bersikap hormat secara
berlebihan terhadap dosen yang sebenarnya tidak ia suka.
i. Rasionalisasi
Bentuk pertahanan ego yang menggantikan sesuatu yang
tidak dapat diterima oleh kesadaran menjadi sesuatu yang dapat diterima oleh
kesadaran.
Contoh:
Seorang atlit membatalkan pertandingan olah raga
dengan alasan sakit dan akan ada ujian di sekolahnya padahal sebenarnya ia belum siap tanding dan
takut kalah.
j. Intelektualisasi
Erat hubungannya dengan rasionalisasi tetapi
intelektualisasi mereduksikan dalam bentuk objektif tanpa emosi dan dengan
melibatkan intelektual dengan bahasa yang abstrak.
contoh: seorang anak balita bertanya kenapa bisa ada
adik bayi dalam perut ibunya.
k.
Regresi
Regresi
merupakan upaya untuk mundur ke tingkat perkembangan yang lebih rendah dengan
respons yang kurang matang dan biasanya dengan aspirasi yang kurang.
Contoh ;
Anak yang
sudah besar mengompol atau mengisap jarinya atau marah-marah seperti anak kecil
agar keinginannya dipenuhi.
l. Fiksasi (fixation)
Keterpakuan pada tahap
perkembangan tertentu walaupun dia seharusnya sudah berada pada tahan
perkembangan selanjutnya ia tetap bertahan pada cara-cara yang lama karena ia
takut gagal dalam mengatasi situasi yang baru.
Contoh :
Seorang anak yang terlalu
bergantung kepada pembantunya, sehingga ketika ia pergi ke sekolah sendirian
mangga timbul kecemasan sehingga dapat mengganggu akifitas belajarnya.
m. Penolakan
Orang yang
menolak bergaul sebab takut orang lain mengetahui ketidakmampuannya.
Contoh:
Seorang
wanita menolak lamaran setiap laki-laki karena ia sudah tidak perawan lagi.
n. Isolasi diri
Mengisolasikan
dirinya supaya tidak timbul kenangan tentang peristiwa yang melukai
perasaannya.
Contoh:
seorang pelatih yang timnya mengalami kegagalan
maka ia segera mengundurkan diri dan pindah ke kota lain.
Referensi :
Freud, A.
(1937). The Ego and the Mechanisms of Defense, London: Hogarth Press and Institute
of Psycho-Analysis.
Freud, S.
(1894). The neuro-psychoses of defence. SE, 3: 41-61.
Freud, S.
(1896). Further remarks on the neuro-psychoses of defence. SE, 3: 157-185.
Freud, S.
(1933). New Introductory Lectures on Psycho-Analysis. London: Hogarth Press and
Institute of Psycho-Analysis. Pp. xi + 240.
http://id.wikipedia.org/Sigmund_Freud
Tidak ada komentar:
Posting Komentar